
Kalau ngomongin striker underrated dari Prancis, jangan pernah lupakan nama Kevin Gameiro. Bukan cuma soal kecepatan dan penyelesaian akhir, Gameiro itu definisi striker yang bisa muncul di saat tim paling butuh gol.
Dia gak pernah jadi wajah utama tim nasional atau mega transfer kayak Mbappe atau Benzema, tapi di level klub, dia adalah pembunuh sunyi yang tahu gimana caranya ngegas di momen penting — terutama di Eropa.
Awal Karier: Mesin Gol Muda di Ligue 1
Kevin Gameiro lahir 9 Mei 1987 di Senlis, Prancis. Dia memulai karier profesionalnya di klub kecil Strasbourg, lalu mulai dikenal saat main untuk Lorient.
Di Lorient, Gameiro:
- Jadi top skor klub
- Bikin lini belakang Ligue 1 ketar-ketir karena speed-nya
- Gabung timnas Prancis junior dan senior
Performa gacor itu bikin Paris Saint-Germain datang membawa kontrak.
PSG: Kalah Pamor, Tapi Tetap Berbahaya
Gameiro gabung PSG tahun 2011, sebelum era minyak Qatar benar-benar gila-gilaan. Awalnya dia jadi andalan utama, tapi begitu datang Zlatan Ibrahimovic, posisinya mulai tergeser.
Meski begitu:
- Gameiro tetap kasih kontribusi penting dari bangku cadangan
- Cetak gol-gol krusial
- Gak pernah bikin drama, tetap profesional
Tapi jelas, dia butuh tempat di mana dia bisa jadi starter lagi.
Sevilla: Rumah Eropa yang Bikin Namanya Melejit
Tahun 2013, Gameiro pindah ke Sevilla — dan inilah periode terbaiknya.
Bareng Sevilla:
- Menang 3x UEFA Europa League berturut-turut (2014, 2015, 2016)
- Cetak gol di final dan fase knockout
- Jadi top skor klub di beberapa musim
Dia duet bareng Carlos Bacca, lalu jadi andalan sendiri. Gameiro dikenal karena:
- Sprint 0-100 yang brutal
- Finishing one-touch
- Selalu muncul di ruang yang tepat
Dia bukan cuma striker cepat, tapi juga cerdas banget.
Atletico Madrid: Level Up, Tapi Ketat Banget Persaingan
Musim 2016/17, Gameiro pindah ke Atletico Madrid. Di sana, dia main bareng Griezmann, Torres, dan Correa.
Gaya main Diego Simeone cocok banget buat dia:
- Kontra-serangan cepat
- Kerja keras tanpa bola
- Transisi dari bertahan ke menyerang
Tapi rotasi ketat bikin menit mainnya gak stabil. Meski begitu, dia tetap:
- Cetak gol-gol penting di La Liga dan Eropa
- Bantu Atletico juara UEFA Europa League 2018
Valencia dan Kembali ke Strasbourg
Setelah Atletico, Gameiro pindah ke Valencia:
- Jadi mentor buat pemain muda
- Bantu tim juara Copa del Rey 2019 (ngalahin Barcelona!)
- Tetap jadi supersub yang berbahaya
Akhirnya, dia balik ke Strasbourg, klub pertamanya, buat nutup karier dengan gaya elegan dan penuh nostalgia.
Timnas Prancis: Sayangnya Gak Pernah Jadi Pilihan Utama
Gameiro punya 13 caps dan 3 gol untuk timnas Prancis. Tapi dia:
- Kalah saing sama Benzema, Giroud, Griezmann
- Sering dipanggil, tapi jarang starter
Padahal, kualitasnya jelas layak buat lebih dari itu. Tapi ya, zaman dia itu striker Prancis lagi banjir talenta.
Statistik Karier (hingga 2023)
- Sevilla: 145 laga – 67 gol
- Atletico Madrid: 82 laga – 27 gol
- Valencia: 114 laga – 24 gol
- Timnas Prancis: 13 caps – 3 gol
Gaya Main: Lari, Lepas, Tembak, Gol
Gameiro itu striker yang:
- Selalu gerak tanpa bola
- Bisa nyelip di celah bek dalam 1 detik
- Finishing satu sentuhan luar biasa
- Gak banyak gaya, tapi mematikan
Kelebihan:
- Speed & positioning
- Timing lari ke kotak penalti
- Adaptif di sistem berbeda
Kekurangan:
- Gak dominan di duel udara
- Gak cocok main sebagai lone striker vs deep block
Kesimpulan: Kevin Gameiro, Si Sprinter yang Selalu Ada Saat Dibutuhkan
Kevin Gameiro adalah striker yang mungkin gak akan sering lo lihat di highlights Instagram, tapi di laga-laga penting, dia muncul dan bikin gol.
Dari Lorient ke Sevilla, Atletico ke Valencia, dia kasih bukti bahwa kerja keras dan timing bisa ngalahin hype. Dan yang jelas, dia bakal selalu dikenang sebagai:
“Si pemburu gelar Eropa yang gak banyak omong, tapi banyak gol.”